ASSALAMU 'ALAIKUM

Blog ini bersifat brangkas atau sebagai tempat koleksi, jadi jika kebetulan ada karya orang lain yang ada di blogn ini mohon maaf bukan bermaksud mengkopi hanya sekedar mengkoleksi. q tggu komentarnya ya,,,,

Friday 9 November 2012

ANTROPOLOGI KAMPUS

Agus surya wedi addimawy
Pengertian Menurut william A. Haviland “Antropologi adalah studi tentang umat berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang menusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia. ” Sedangkan menurut koentjaraningrat “ Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.” Jadi kesimpulannya bahwa antropologi adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari tentang manusia dari segi keaneka ragaman. Baik secara fisik maupun kebudayaannya (perilaku, tradisi-tradisi, norma) yang dihasilkan sehingga muncul perbedaan antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Selanjutnya kita akan kaitkan antara teori antropologi dengan kampus. Sebagaimana pengertian antropologi di atas maka secara pengertian antropologi kampus adalah keilmuan yang mempelajari tentang keaneka ragaman dari kebudayaan yang ada di dalam kehidupan kampus. Kampus pusat kebudayaan Berdasarkan titik tolak inilah kita akan menggeser pembicaraan pada persoalan bagian dunia manusia salah satunya adalah kampus. Ada dalam cabang kajian antropologi ( seperti antropologi ekonomi, antropologi lingkungan,dll). Makna istilah ini adalah lebih melihat bagaimana nmengkaji kampus sebagai bagian negara (miniatur) atau kehidupan manusia yang di dalamnya juga akan mempengaruhi perkembangannya. Kampus merupakan bagian dunia manusia dan di dalam kampus juga akan mempengaruhi perkembangan manusia. Karena kampus dalam realitasnya menjadi pusat aktivitas para anggota masyarakatnya yang menghasilkan berbagai aneka hasil budinya seperti ide-ide/ gagasan-gagasan, pola pikir, pola rasa, pola perilaku, norma-norma, adat kebiasaan dan nilai-nilai insani, serta karya lain yang bisa dinikmati, yang mendewasakan dan memberdayakan anggota masyarakatnya untuk lebih berkualitas dan lebih mengerti tentang dunia serta kehidupan yang selalu menyertai. Kampus bila kita cermati bersama dan lebih dalam sebenarnya bukan saja sebuah wahana dan sarana pewarisan ilmu pengetahuan dan aktivitas mendewasakan dan atau memberdayakan anggota masyarakatnya, akan tetapi lebih dari itu bahwa kampus merupakan swebuah kolam yang menampung air budaya dari banyak pihak penjuru daerah melalui persebaran orang-orang yang masuk menjadi anggotanya, dan menjadi sumber air keilmuan yang dapat memancar dan mengairi sawah serta ladang di dalam bahkan di luar kampus, kampus juga menjadi kawah candradimuka yang menggodok dan melahirkan manusia berkualitas, berbudaya, beradab dengan karakteristik tersendiri, yang pada gilirannya masyarakat kampus menjadi Pembina dan pemasok kebudayaan pada masyarakat luas. Tipologi Mahasiswa Suatu perubahan dalam kampus tidak akan terjadi apabila kita sebagai mahasiswa tidak mampu meng-explore segala kemampuan kita sebagai wujud tanggung jawab social sebagai mahasiswa. Karena kampus hanya sebuah benda mati yang mana tidak akan berbuat sesuatu apapun terhadap diri kita apabila kita hanya terdiam tanpa berbuat apapun tetapi sebaliknya kita harus mampu memberikan sesuatu terhadap dunia kampus baik dari segi pemikiran, maupun bergerak dalam organisasi sebagai tempat latihan kita dalam mengembangkan kemampuan kita. Dalam menyikapi hal tersebut diatas terdapat bermacam-macam tipe mahasiswa yang ada dalam dunia kampus. Mulai dari kampus-kampus kecil sampai kampus yang besar. Baik kampus yang negeri maupun yang swasta dan perilaku itu semua yang sudah dijadikan budaya di dalam kehidupan kampus-kampus tersebut, nilai-nilai sebagai dasar perilaku yang mana mereka mempunyai alas an tersendiri mengapa berperilaku seperti itu. Maka dalam memahami keaneka ragaman tipologi mahasiswa tersebut. Di bawah ini ada beberapa kelompok tipe-tipe mahasiswa, antara lain : 1. Akademis 2. Apatis 3. Hedonis 4. Agamis 5. Aktivis Semua tipe-tipe mahasiswa di atas sudah pasti hidup di dalam kampus secara berdampingan. Tinggal kita sendiri yang tahu, akan dikelompok manakah kita? Semua yang kita lakukan akan kembali pada kita semua, baik itu yang positif maupun yang negative. Jika kita semua menyadari akan hal-hal tersebut maka kita tidak akan berbuat sesuatu yang akan merugikan orang lain. Tata niat tetap semangat belajar dan bangun ghirroh dalam pengabdian masyarakat demi mempersiapkan kehidupan masa depan kita. Karena apa saja yang kita lakukan hari ini akan membudaya, mendarah daging dan akan membentuk karakter serta identitas diri kita. Jika computer ibarat hardware maka membutuhkan software un tuk dapat dioperasikan, Jika tubuh ini ibarat benda mati maka membutuhkan ruh untuk menjalani kehidupan, Jika kuliah itu kehidupan mahasiswa maka berorganisasi adalah sarana aplikasi keilmuan dan ekspresi semua kemampuan dan bakat kita. Salam mahasiswa !!! Mari mengukir sejarah, biarkan anak cucu kita yang akan mengenang dan menilai apa yang kita bangun dan hasilkan hari ini dari kebudayaan.

KEUTAMAAN MEMBACA DAN MENGKAJI AL-QURAN

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah swt dan mendirikan sembahyang dan menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengaan diam-diam dan terangterangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. Agar Allah swt menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari anugerah-Nya. Sesungguhnya Allah swt Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS Fathiir 35:29-30) “Sebaik-baik kamu ialah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (Riwayat Al-Bukhari) “Orang yang membaca Al-Qur’an sedangkan dia mahir melakukannya, kelak mendapat tempat di dalam Syurga bersama-sama dengan rasul-rasul yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an, tetapi dia tidak mahir, membacanya tertegun-tegun dan nampak agak berat lidahnya (belum lancar), dia akan mendapat dua pahala.” (Riwayat Bukhari & Muslim) “Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur’an adalah seperti buah Utrujjah yang baunya harum dan rasanya enak. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah kurma yang tidak berbau sedang rasanya enak dan manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an adalah seperti raihanah yang baunya harum sedang rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an adalah seperti hanzhalah yang tidak berbau sedang rasanya pahit.” (Riwayat Bukhari & Muslim) “Sesunggunya Allah swt mengangkat derajat beberapa golongan manusia dengan kalam ini dan merendahkan derajat golongan lainnya.” (Riwayat Bukhari & Muslim) “Bacalah Al-Qur’an karena dia akan datang pada hari Kiamat sebagai juru syafaat bagi pembacanya.” (Riwayat Muslim) “Tidak bisa iri hati, kecuali kepada dua seperti orang: yaitu orang lelaki yang diberi Allah swt pengetahuan tentang Al-Qur’an dan diamalkannya sepanjang malam dan siang; dan orang lelaki yang dianugerahi Allah swt harta, kemudian dia menafkahkannya sepanjang malam dan siang.” (Riwayat Bukhari & Muslim) “Barangsiapa membaca satu huruf Kitab Allah, maka dia mendapat pahala satu kebaikan sedangkan satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf, tetapi Alif, satu huruf dan Lam satu huruf serta Mim satu huruf.” (Riwayat At-Tirmidzi) Rasulullah saw bersabda, Allah berfirman: “Barangsiapa disibukkan dengan mengkaji Al-Qur’an dan menyebut nama-Ku, sehingga tidak sempat meminta kepada-KU, maka Aku berikan kepadanya sebiak-baik pemberian yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta. Dan keutamaan kalam Allah atas perkataan lainnya adalah seperti, keutamaan Allah atas makhluk-Nya. (Riwayat Tirmidzi) “Sesungguhnya orang yang tidak terdapat dalam rongga badannya sesuatu dari Al-Qur’an adalah seperti rumah yang roboh.” (Riwayat Tirmidzi) “Dikatakan kepada pembaca Al-Qur’an, bacalah dan naiklah serta bacalah dengan tartil seperti engkau membacanya di dunia karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.” (Riwayat Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’I) “Barangsiapa membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya, Allah memakaikan pada kedua orang tuanya di hari kiamat suatu mahkota yang sinarnya lebih bagus dari pada sinar matahari di rumah-rumah di dunia. Maka bagaimana tanggapanmu terhadap orang yang mengamalkan ini.” (Riwayat Abu Dawud) Abdul Humaidi Al-Hamani, berkata: “Aku bertanya kepada Sufyan Ath-Thauri, manakah yang lebih engkau sukai, orang yang berperang atau orang yang membaca Al-Qur’an?” Sufyan menjawab: “Membaca Al-Qur’an. Karena Nabi saw bersabda. ‘Orang yang terbaik di antara kamu adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”Imam An-Nawawi Kekuatan itu ada pada Alquran “Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: “Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” (Al-Isra’: 85) Terdapat lebih dari 19 ayat yang menyebut kata “ruh” dalam Al-Qur’an. Maksud yang terkandung dari istilah ini tidak keluar dari arti malaikat Jibril yang biasanya ditambah dengan istilah Ruhul Quds atau Ar-Ruhul Amin dan maksud yang kedua adalah Al-Qur’an. Dan hanya satu ayat yang bermaksud roh dalam arti yang sebenarnya, yaitu pada ayat ini. Meskipun demikian terdapat juga ulama tafsir seperti yang dinukil oleh Imam Al-Qurthubi yang memahami ruh dalam arti analogis yaitu Al-Qur’an. Maka pengertian ayat ini menurut Al-Qurtubi secara analogis adalah: “Dan mereka bertanya, “Darimanakah Al-Qur’an yang di tanganmu ini?”. “Katakanlah: Sesungguhnya ia diturunkan sebagai mukjizat atas perintah Allah swt.” Wajibnya Mengkaji Al-Qur’an dan Al-hadist Pada dasarnya kita hidup didunia ini tidak lain adalah untuk beribadah kepada Alloh. Tentunya beribadah dan beramal harus berdasarkan ilmu yang ada di Al-Qur’an dan Al-Hadist. Tidak akan tersesat bagi siapa saja yang berpegang teguh dan sungguh-sungguh perpedoman pada Al-Qur’an dan Al-Hadist. Disebutkan dalam hadist, bahwasanya ilmu yang wajib dicari seorang muslim ada 3, sedangkan yang lainnya akan menjadi fadhlun (keutamaan). Ketiga ilmu tersebut adalah ayatun muhkamatun (ayat-ayat Al-Qur’an yang menghukumi), sunnatun qoimatun (sunnah dari Al-hadist yang menegakkan) dan faridhotun adilah (ilmu bagi waris atau ilmu faroidh yang adil). Berikut beberapa penjelasan mengenai wajibnya kita sebagai seorang muslim untuk mencari ilmu Al-Qur’an dan Al-Hadist. Semoga bermanfaat. عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ إِنَّ اللهَ يَبْغَضُ كُلَّ جَعْظَرِيٍّ جَوَّاظٍ سَخَّابٍ فِى اْلأَسْوَاقِ جِيْفَةٍ بِاللَّيْلِ حِمَارٍ بِالنَّهَارِ, عَالِمٍ بِالدُّنْيَا جَاهِلٍ بِاْلآخِرَةِ رواه* البيهقى Dari Abu Huroiroh berkata : Bersabda Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa Sallam : “Sesungguhnya Alloh murka pada tiap-tiap orang yang kasar, sombong, lagi banyak ramainya di dalam pasar. (Mereka) yang seperti bangkai di malam hari (tidak pernah sholat malam dan memperbanyak tidur) dan seperti himar di siang hari (ramai2 di siang hari). Pintar masalah duniawi dan bodoh masalah akhirot (Ilmu Quran Hadits)” (HR Baihaqi) عَنْ مُعَاوِيَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ ٱللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُولُ يَاأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّمَا ٱلْعِلْمُ بٱِلتَّعَلُّمِ وَٱلْفِقْهُ بِٱلتَّفَقُّهِ وَمَنْ يُرِدِ ٱللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي ٱلدِّينِ وَإِنَّمَا يَخْسَى ٱللهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَاءُ رواه الطبراني* Dari Mu’awiyah berkata : “Aku mendengar Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa Sallam bersabda : “Wahai manusia ! Sesungguhnya (untuk mendapatkan) ilmu adalah dengan belajar, dan (untuk mendapatkan) kepahaman adalah dengan berusaha untuk paham. Dan barangsiapa yang Alloh menghendaki baik kepadanya, maka Alloh akan menjadikannya paham dalam masalah agama. Dan sesungguhnya yang bisa takut kepada Alloh, dari (semua golongan) hamba-Nya adalah para ulama’ !” (HR Thobroni) ٱلْعِلْمُ حَيَاةُ ٱلإِسْلاَمِ وَعِمَادُ ٱلإِيْمَانِ وَمَنْ عَلَّمَ عِلْمًا أَتَمَّ ٱللهُ أَجْرَهُ وَمَنْ تَعَلَّمَ فَعَمِلَ عَلَّمَهُ ٱللهُ مَا لَمْ يَعْلَم رواه* أبو الشيخ “Ilmu adalah kehidupannya Islam dan tiangnya keimanan. Dan barangsiapa mengajarkan ilmu, maka Alloh akan menyempurnakan pahalanya, dan barangsiapa yang belajar, lantas mengamalkan(nya), maka Alloh akan mengajarkan kepadanya apa-apa yang tidak ia ketahui” (HR Abu Syaikh)

Tuesday 28 August 2012

PROBLEM SOLVING

METODE PEMECAHAN MASALAH * Agus Surya Wedy Addimawy **
1. Pengertian Pengertian problem solving sangat banyak dikemukakan oleh para ahli. Dan itupun agak berbeda antara satu dengan yang lainnya. Jadi dibawah ini nanti akan sedikit disebutkan pengertian problem solving sesuai kadar yang akan kita bahas selaku pengantar. Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat (Hamalik, 1994:151). Problem solving yaitu suatu pendekatan dengan cara problem identifikation untuk ketahap syntesis kemudian dianalisis yaitu pemilahan seluruh masalah sehingga mencapai tahap application selajutnya komprehension untuk mendapatkan solution dalam penyelesaian masalah tersebut. (Qruztyan. Blogs. Friendster.com) Pada dasarnya antara pendapat para ahli yang satu dengan yang lain memiliki pokok inti yang sama yaitu dapat diambil garis besarnya bahwa problem solving adalah sebuah proses dalam mencari solusi atau proses dalam menyelesaikan masalah sehingga dapat ditemukan jawaban dari masalah yang dimaksud. Problem Solving juga dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Terdapat 3 ciri utama dari Problem Solving. a. Problem Solving merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasi Problem Solving ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa. Problem Solving tidak mengharapkan siswa hanya sekedar mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi melalui Problem Solving siswa aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan. b. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Problem Solving menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah maka tidak mungkin ada proses pembelajaran. c. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan penedekatan berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan secara sistematis dan empiris. Sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu; sedangkan empiris artinya proses penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas. 2. Langkah – langkah Dalam problem solving pastilah menempuh langkah-langkah yang mana langkah nanti diharapkan mencapai tujuan yang di harapkan, yakni menyelesaikan masalah. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : a. Memahami masalah Sebelum kita akan menyelesaikan masalah sudah tentu kita harus memahami masalah tersebut, yakni dengan mengidentifikasi masalahnya. Apabila kita mampu mengidentifikasi masalah tersebut maka langkah awal kita untuk menyelesaikan masalah dianggap sukses. b. Merencanakan pemecahan masalah (Planning) Dalam langkah ini kita belajar “menuangkan” pikiran kita dalam sebuah kata dalam kalimat. Yakni kita mendeskripsikan tahapan-tahapan yang harus kita lakukan dalam menyelesaikan masalah. Seperti kapan kita mulai mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, menganalisa data, mencari pemecahan yang sesuai serta target kapan masalah akan kita selesaikan. Tahapan-tahapan tersebut harus kita susun dengan sistematis agar kita dalam menyelesaikan masalah yang akan kita kita selesaikan. c. Melaksanakan pemecahan masalah (organizing) Setelah kita mendeskripsikan semua tahapan-tahapan yang akan kita lakukan dalam menyelesaikan masalah, maka kita akan melaksanakan tahapan-tahapan tersebut secara sistematis sesuai dengan yang kita tulis dalam tahapan perencanaan (Planning). d. Evaluasi Berhasilkah pemecahan masalah kita? Dalam tahap akhir ini kita akan mengetahui seberapa jitu cara yang kita lakukan untuk menyelesaikan masalah. Tetapi adakalamya metode pemecahan masalah ini dapat dgunakan dengan sederhana dalam kehidupan, meskipun tidak dengan sistematis tersebut diatas proses pemecahan masalah bisa berjalan. Dan kita hampir tidak menyadari proses tersebut bahwa kita telah melakukan pemecahan masalah. Dan juga tidak menutup kemungkinan bahwa selesai kita menyelesaikan masalah akan muncul dan menumbulkan masalah baru dan itu relative makanya kita juga harus mempelajari menagemen konflik untuk melengkapi “”pisau analisa” pada diri kita. 3. Kelebihan dan kelemahan dalam problem solving Sebagaimana sewajarnya dan selayaknya sesuatu perihal, dalam dunia problem solving juga ada kelebihan dan kelemahannya. Dan kita harus memahami itu agar kita tidak cenderung terlena sehingga lebih teliti dalam menggunakan proses problem solving. Adapun dari beberapa kelebihan dan kelemahan diantaranya adalah sebagai berikut : a. Kelebihan metode problem solving 1). Dapat membuat kita menjadi lebih menghayati kehidupan sehari-hari, 2). Dapat melatih dan membiasakan diri kita untuk menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil, 3). Dapat mengembangkan kemampuan berpikir kita secara kreatif, 4). kita sudah mulai berlatih untuk memecahkan masalah secara dini. b. Kelemahan metode problem solving 1). Memerlukan cukup banyak waktu, 2). Melibatkan lebih banyak orang 3). Dapat mengubah kebiasaan kita belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari luar. Masalah,,,masalah,,,masalah,,, selayaknya hidup itu bertemu dan berbenturan dengan masalah,,, karena hidup itu tempat muncul dan penyelesaian masalah,,, dengan masalah kita dapat mengetahui arti kehidupan,,, namun demikian masalah tidak boleh kita cari dan dipermainkan,,, dan ketika masalah datang jangan lari darinya,,, karena hanya ada satu solusi ketika masalah datang,,, Masalah,,,,harus diselesaikan,,, Selamat datang di dunia mahasiswa, Mulailah berfikir logis, berfikir kritis, berfikir kreatif, berfikir sistematis, berfikir Agamis. Karena tidak sedikit mahasiswa yang pandai tapi cenderung apatis, Sehingga tidak mampu memecahkan beberapa masalah yang sebenarnya mereka mampu dan bisa menyelesaikannya. Hidup mahasiswa,,, Sekali bendera di kibarkan hentikan ratapan dan tangisan, Mundur satu langkah adalah penghianatan, Tetap Tangan terkepal dan maju kemuka. *) Disampaikan dalam materi Rihlah Ilmiah Fakultas Agama Islam 21-23 September 2011 Wisata Hutan Manggrov Jenu Tuban. **) Mahasiswa Fakultas Agama Islam Unisda Lamongan Semester X

Monday 20 August 2012

Keutamaan Sholat Taraweh

Bulan suci ini pun tak lepas dari pelaksanaan sholat sunnah yaitu Tarawih, dan tahukah anda apa manfaat sholat tarawih ?
Diriwayatkan oleh Saydina Ali bin Abi Tholib R.A , ketika Rasulullah ditanya tentang keutamaan sholat tarawih, beliau bersabda : Malam ke 1 : Siapa yang shalat Tarawih pada malam pertama dihapus dosa seorang Mu’min seperti ketika ia di lahirkan. Malam ke 2 : Shalat Tarawih pada malam kedua di ampuni dosa dirinya dan kedua orang tuanya, jika keduanya Mu’min. Malam ke 3 : Malaikat berseru dari ‘Arsy ” Telah diangkat amal dan dosanya yang telah lalu dan di ampuni oleh Allah SWT. Malam ke 4 : Baginya mendapat pahala, seperti pahala membaca Kitab Taurat, Zabur, Injil dan AlQur-an. Malam ke 5 : Allah SWT memberinya pahala seperti pahala Sholat di Masjidil Haram, Masjid Madinah dan Masjid Aqsho. Malam ke 6 : Allah SWT memberinya pahala Thawaf di Baitul Makmur dan di mintakan ampun baginya oleh setiap batu benda. Malam ke 7 : Seumpama pahala yang di peroleh nabi Musa A.S dan penolong dari kejahatan Fir’aun dan Hamman. Malam ke 8 : Allah SWT memberikannya pahala seperti pahala apa yang diberikan kepada Nabi Ibrohim AS. Malam ke 9 : Seumpama pahala Ibadah nabi Muhammad SAW. Malam ke 10 : Allah SWT memberinya Rizki dan kebaikan di dunia dan akhirat. Malam ke 11 : Apabila Ia meninggal dunia, seperti dilahirkan dari Ibunya. Malam ke 12 : Ia datang pada hari kiamat kelak dengan wajah berseri-seri seperti bulan purnama. Malam ke 13 : Ia datang pada hari kiamat, selamat dari kejahatan (kejelekan). Malam ke 14 : Malaikat pada menyaksikan bahwa sesungguhnya orang tersebut telah Sholat Tarawih maka pada hari kiamat kelak Allah SWT tidak akan menghisabnya. Malam ke 15 : Para malaikat bersholawat kepadanya dan menjaga di ‘Arsy dan kursi. Malam ke 16 : Allah SWT mencatat baginya akan di bebaskan dari api neraka dan masuk surga. Malam ke 17 : Diberikannya pahala seperti pahala para nabi. Malam ke 18 : Satu Malaikat berseru : ” Hai Hamba Allah bahwasanya Allah SWT telah meridhoi kamu dan ke dua orang tuamu. Malam ke 19 : Allah SWT akan mengangkat ke surga firdaus. Malam ke 20 : Allah SWT memberikan pahala para Syuhada dan orang-orang Sholeh. Malam ke 21 : Allah SWT membuatkan baginya sebuah istana di surga dari cahaya. Malam ke 22 : Pada hari kiamat nanti, selamat dari kesulitan dan kesusahan. Malam ke 23 : Allah SWT membangunkan baginya sebuah kota di surga. Malam ke 24 : Dua puluh empat permintaanya di kabulkan oleh Allah SWT. Malam ke 25 : Allah SWT mengangkatnya dari siksaan kubur. Malam ke 26 : Allah SWT mengangkatnya baginya pahala empat puluh tahun (40 thn). Malam ke 27 : Ia akan melewti jembatan Shirotul Mustaqim pada hari kiamat kelak seperti kilat menyambar. Malam ke 28 : Allah SWT mengangkat baginya seribu derajat di surga. Malam ke 29 : Allah SWT memberikan pahala seribu haji yang makbul. Malam ke 30 : Allah SWT berfirman : Hai Hambaku, makanlah buah-buahan di dalam surga dan mandilah engkau dengan air Salsabil dan minumlah dari telaga Al Kautsar, Aku Tuhanmu dan engkau hamba-Ku. Dikutip dari Kitab : Durrotun Nashihin Hal : 18 – 19 buat ctatan dan bahan bacaan syukur bisa di praktekkan dengan mlaksanakan sholat taraweh,, smga bermanfaat

Sunday 12 August 2012

ORGANISASI (PENTINGNYA ORGANISASI BAGI MAHASISWA)

ORGANISASI BAGI MAHASISWA
Menjadi seorang mahasiswa bukanlah hal mudah, namun bisa dipermudah jika kita mau untuk menjalaninya dengan baik. Caranya, kita harus menjalankan kewajiban kita sebagai mahasiswa dengan semestinya. Menjadi mahasiswa jangan hanya sebatas mahasiswa biasa. Kita harus mengikuti arus pergaulan kampus, tentunya pergaulan yang memberikan dampak positif bagi perkuliahan kita. Di kampus, kita harus bisa membiasakan diri untuk menunjukkan rasa sosial yang tinggi. Itu semua bisa diwujudkan dengan bergabung dengan organisasi-organisasi yang ada di kampus. Disana kita bisa menunjukkan bahwa kita mampu memberikan dampak yang baik di lingkungan kampus. Kita harusnya bisa menjadi contoh bagi rekan-rekan kita yang lain maupun junior yang akan bergabung nantinya. Organisasi merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dengan mahasiswa yang menimba ilmu di kampus. Organisasi sebetulnya sangat penting untuk kebaikan kita sebagai mahasiswa, namun kesadaran berorganisasi itu sangat minim dewasa ini. Sudah semakin berkurang tampaknya mahasiswa yang berminat untuk bergabung dengan organisasi-organisasi yang ada di kampus. Padahal, dengan berorganisasi kita mampu menemukan jati diri kita sesungguhnya sebagai kaum intelektual. Tidak hanya sekedar duduk dan mendengarkan dosen memberi perkuliahan, tetapi kita juga bisa merasakan kepuasan menjadi seorang pemimpin pada sebuah organisasi. Dalam berorganisasi, kita bisa mengenal dunia kampus lebih luas. Misalnya, kita adalah seorang mahasiswa yang tidak terbiasa dengan pidato ataupun sering gugup ketika berbicara di depan orang ramai, dengan berorganisasi kita akan dibina untuk hal itu. Setidaknya, keluar dari organisasi tersebut kita mampu untuk berbicara secara terbuka di depan orang banyak. Aspek utama yang harus kita miliki dalam berorganisasi yaitu mental. Jika kita sudah punya mental untuk berlabuh pada sebuah organisasi, maka akan mudah bagi kita untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya. Setelah itu barulah kita melaksanakan pembinaan dalam organisasi tersebut dengan baik. Berbeda dengan orang yang tidak pernah berorganisasi, jangankan untuk berbicara di depan orang ramai, berdiskusi dengan ruang lingkup yang kecilpun tidak sanggup rasanya untuk berpendapat. Betapa pentingnya organisasi tidak mampu kita ukur secara formal, namun bisa kita rasakan dengan perasaan. Dahulunya kita hanyalah seorang yang pendiam dan jarang bergaul, setelah mencoba untuk berorganisasi maka kita bisa untuk mengeluarkan pendapat dan berbicara dengan tenang. Kita tidak lagi merasakan gugup atau gemetar melihat kumpulan orang yang akan mendengar apa yang akan kita ucapkan. Penulis sendiri dahulunya tidak memiliki skill untuk berbicara sedikitpun. Namun, setelah merasakan hidup berorganisasi, maka terasa sangat membantu disaat perkuliahan. Biasanya penulis hanya duduk-duduk dan mengobrol di belakang, namun setelah berorganisasi penulis lebih tertarik untuk duduk di bagian depan dan bertanya jawab dengan dosen bersama teman-teman lainnya. Itulah kira-kira gambaran yang mungkin bisa memotivasi mahasiswa di lingkungan kita ini memanfaatkan organisasi agar mampu menemukan jati dirinya sebagai mahasiswa. Seorang mahasiswa akan mengarungi perjalanan panjang untuk meraih mimpinya sebagai seorang sarjana, kemudian mendapatkan pekerjaan yang layak tentunya. Begitulah kira-kira keinginan semua mahasiswa yang berjuang keras melewati perjalanan panjangnya selama duduk di bangku perguruan tinggi. Perjalanan panjang itu tidak boleh disia-siakan, karena kita harus bisa memanfaatkan segala hal yang baik untuk memberi hasil positif bagi diri kita sendiri. Akan lebih baik jika kita juga mampu memberikan dampak positif bagi orang lain. Bagi mahasiswa yang belum menemukan jati dirinya sebagai seorang mahasiswa, maka berusahalah untuk bergabung dengan organisasi yang ada di kampus. Semua itu akan berguna untuk kelangsungan perkuliahan dan mampu menjalin persahabatan antara sesama mahasiswa di kampus. Janganlah menjadi mahasiswa seperti batu yang terselip dalam pondasi, yang hanya bertahan pada satu tempat berdiam. Sama halnya dengan mahasiswa yang hanya duduk di bangku kuliah tanpa memberikan umpan balik dalam perkuliahan. Mungkin kita pernah mendengar istilah “mahasiswa kupu-kupu” yang artinya mahasiswa tersebut hanya datang untuk perkuliahan semata. Sementara untuk informasi lainnya yang ada di kampus tidak ia hiraukan jika tidak ada sangkut pautnya dengan mata kuliah. Sebaiknya, kita jangan mencontoh mahasiswa yang demikian. Hendaknya kita bisa menjadi mahasiswa sejati dan mampu memberikan dampak positif bagi kehidupan kita dengan berorganisasi di kampus. MANFAAT BERORGANISASI BAGI MAHASISWA Beberapa manfaat berorganisasi bagi mahasiswa, yaitu: 1. Memperluas pergaulan 2. Meningkatkan wawasan/pengetahuan 3. Membentuk pola pikir yang lebih baik 4. Menjadi kuat dalam menghadapi tekanan 5. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi 6. Melatih leadership (kepemimpinan) 7. Belajar mengatur waktu 8. Memperluas jaringan (networking) 9. Mengasah kemampuan social 10. Ajang latihan dunia kerja yang sesungguhnya MANFAAT IKUT ORGANISASI MAHASISWA DI KAMPUS Dengan mengikuti organisasi mahasiswa, manfaatnya banyak sekali untuk masa depan kamu. Dengan catatan, kamu berperan sebagai partisipan aktif, bukan sebagai anggota yang sekedar terdaftar namanya saja dan jarang mengikuti kegiatan yang diadakan. Kalau hanya namanya yang terdaftar, kamu akan melewatkan kesempatan-kesempatan untuk mempelajari soft skills yang nantinya berguna di dunia kerja. Lalu kalau ikut, keuntungan apa yang kamu peroleh? Soft skills seperti apa yang dapat kamu pelajari? Apa manfaatnya di dunia kerja nanti? Nah di bawah ini dijelaskan beberapa diantaranya: 1. Melatih Leadership Ketika ikut organisasi, pastinya akan ada banyak hal yang harus kamu urus seperti acara-acara organisasi, yang tentunya melibatkan banyak orang, baik itu sesama mahasiswa anggota organisasi ataupun orang-orang di luar organisasi. Mahasiswa yang ikut organisasi kampus umumnya memiliki sikap dan karakter yang lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut organisasi. Mereka lebih banyak terlatih dalam mengutarakan pendapat di hadapan orang lain ataupun menggerakkan dan mengarahkan teman-teman sesama anggota ketika organisasi sedang mengadakan suatu acara. Jika saat ini belum terbayang seperti apa rasanya mengarahkan teman-teman sendiri, jika nanti sudah berpartisipasi dalam organisasi, sadar atau tidak sadar, kamu akan terperangah bahwa sesungguhnya kamu mampu melakukannya. Di dunia kerja, keterampilan leadership ini pasti bermanfaat sekali. Seringkali di lowongan-lowongan kerja memasukkan leadership sebagai salah satu kriteria untuk calon karyawan barunya, meskipun untuk posisi level staf yang sebenarnya tidak memiliki bawahan. Kamu yang mengikuti organisasi mahasiswa dipandang lebih memiliki inisiatif serta dapat memotivasi dan mengarahkan diri sendiri dan rekan dalam bekerja. Atasan juga lebih senang karena tidak harus mengarahkan kamu terus menerus. 2. Belajar Mengatur Waktu Dengan ikut organisasi, memang waktu yang biasa kamu gunakan untuk belajar dan mengerjakan tugas akan berkurang. Sementara itu, kuantitas tugas kuliah tetap sama saja antara kamu yang ikut organisasi dan teman-teman lain yang tidak ikut organisasi. Agar keduanya dapat berjalan sama-sama lancar dan tidak ada yang terbengkalai, manajemen waktu yang baik mutlak harus kamu lakukan. Mungkin pada awalnya, kamu akan sedikit kewalahan membagi waktu untuk kuliah dan organisasi. Tapi, lama-lama kamu akan semakin terbiasa. Selanjutnya, kebiasaan ini dapat terus terbawa sepanjang sisa hidup kamu. Setelah bekerja di kantor nanti, kamu akan lebih terlatih dalam mengelola tugas-tugas yang jumlahnya tidak sedikit dan menetapkan prioritas tugas mana yang harus lebih dulu dikerjakan. 3. Memperluas Jaringan atau Networking Di dalam organisasi akan banyak orang baru yang kamu kenal. Teman-teman mahasiswa seangkatan, senior, mahasiswa dari jurusan lain, orang lain atau praktisi di bidang organisasi atau jurusan yang kamu pilih, dan sebagainya. Mereka ini (bisa juga disebut sebagai jaringan) jangan diremehkan, karena merupakan aspek yang penting. Dari mereka, kamu akan dapat memperoleh informasi mengenai lowongan pekerjaan. Entah itu dari kantor tempat mereka bekerja atau dari informasi yang mereka miliki. Dan menurut kebiasaan di berbagai perusahaan, rekomendasi kandidat dari karyawan yang sudah bekerja di perusahaan tersebut biasanya prosesnya bisa lebih cepat, karena mereka telah memiliki gambaran dari karyawan dalam tersebut mengenai kamu sebagai calon karyawan baru. 4. Mengasah Kemampuan Sosial Mereka yang tergabung dalam organisasi, umumnya secara sosial juga lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut organisasi. Jika ikut organisasi, kamu juga akan terlatih berinteraksi dengan berbagai macam tipe orang. Tidak hanya teman-teman satu jurusan, tapi juga dengan teman-teman dari program studi yang lain. Dengan ini, tentu akan semakin memperluas pemahaman kamu akan berbagai karakteristik orang. Sesuai pengetahuan umum, manusia adalah individu unik. Semakin luas pergaulan kamu, maka pemahaman kamu akan manusia dapat semakin kaya. Saat bekerja nanti, keterampilan ini akan sangat membantu. Kamu akan lebih berpengalaman berinteraksi dengan berbagai karakter rekan kerja, sehingga nantinya akan memudahkan kinerjanya kamu. 5. Problem Solving dan Manajemen Konflik Banyak berinteraksi dengan orang dengan berbagai karakteristiknya, merupakan hal yang lumrah jika satu atau dua kali terlibat konflik dengan mereka. Demikian juga di dunia kerja, di mana deadline yang mendesak, rekan kerja yang kurang kooperatif atau sukanya menjatuhkan rekan kerja di depan atasan, dan lainnya yang rentan menimbulkan konflik. Jika sudah terbiasa mengatasi masalah dan konflik, kamu tidak akan kaget lagi dan sudah terbayang hal-hal yang sebaiknya dilakukan untuk menyelesaikan masalah agar tidak sampai menurunkan perfoma kerja. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi mahasiswa berperan sebagai ajang simulasi atau latihan dunia kerja yang sesungguhnya. Hal ini disebabkan karena bangku sekolah atau perkuliahan tidak mengajari kemampuan-kemampuan yang tergolong soft skills seperti ini. Saat berada di dalam kelas, kita sebatas mendapat pengetahuan teknis akan suatu disiplin ilmu. Di buku-buku teks yang banyak dijual di pasaran sebenarnya banyak mencantumkan teori-teori dan tips-tips praktis mengenai soft skills ini. Namun jika tidak dipraktekkan ke dalam bentuk perbuatan nyata atau benar-benar melakukannya, ya sama saja nihil. Karena berkaitan dengan soft skills ini, ada perbedaan mendasar antara tahu teori dan mampu mempraktekkannya ke dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di kantor. Berdasarkan pengalaman para recruiter perusahaan, seringkali memiliki riwayat organisasi memang merupakan nilai tambah bagi calon pegawai baru. Seperti poin-poin mengenai manfaat organisasi di atas, kebanyakan perusahaan berpendapat bahwa calon pegawai yang memiliki pengalaman organisasi lebih terlatih jiwa kepemimpinannya, memiliki manajemen waktu yang lebih baik, jaringannya yang lebih luas, keterampilan interpersonalnya juga lebih baik, serta pemilihan solusi dan pemecahan masalah yang lebih baik dan lebih terlatih menyelesaikan konflik jika dibanding mereka yang tidak memiliki pengalaman organisasi. (((Selamat berorganisasi)))